Ketua: Pemuda Adalah Aset Masa Depan
Pemuda adalah aset masa depan. Dengan membangun kepemudaan, Kabupaten Kebumen di masa mendatang mempunyai harapan besar untuk dikelola oleh generasi fair-play. Demikian diungkapkan Ketua DPRD Kabupaten Kebumen Ir Budi Hianto Susanto dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Tingkat Kabupaten Kebumen di Aula Setda, Rabu (19/3). Musrenbang yang dibuka Bupati H Buyar Winarso itu dihadiri pula oleh anggota DPRD Kabupaten Kebumen, Sekda H Adi Pandoyo SH Msi dan segenap jajaran pejabat Pemkab hingga camat, kades serta ormas dan LSM.
Ketua DPRD yang mendapat waktu sambutan kedua setelah sambutan Bappeda Propinsi Jawa Tengah ini juga menanggapi soal Pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kebumen selatan. Dalam sambutan sebelumnya, Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah Bappeda Propinsi Jawa Tengah Ir Budi Setiana MT, Bappeda Propinsi akan “nagih” ke Pemerintah Pusat terkait pembangunan JJLS yang berapa tahun belum terealisasi ke Musrenbang Nasional akhir April mendatang. Menurut Budi Setiana, konstruksi pembangunan JJLS memang menjadi tanggungjawab Pusat. Bahkan Pemerintah propinsi dan Pemkab di Jateng Selatan, seperti Kebumen, Purworejo dan Cilacap sudah melaksanakan ganti rugi tanah secara sharing.
"Kami akan menagih ke Pemerintah Pusat saat Musrenbang akhir April mendatang. Kita siapkan datanya. Bagaimana pun JJLS penting untuk meningkatkan perekonomian Jateng selatan agar tidak makin tertinggal," tandas Budi Setiana seraya menambahkan, dengan JJLS akan mendorong percepatan di bidang fisik, sosial, ekonomi dan budaya di kawasan tersebut.
Namun pendapat berbeda diungkapkan Ketua DPRD. Menurut Budi Hianto, hendaknya Pemerintah pusat terlebih dahulu membenahi kondisi jalan yang ada sebelum membangun jaringan jalan baru. Kondisi jalan Lintas Selatan di hampir seluruh wilayah kabupaten Kebumen, menurutnya, relatif buruk.
“Kondisi jalur Lintas Selatan Kebumen sudah banyak yang rusak. Di beberapa tempat kondisinya bergelombang dan berlubang sehingga sering menimbulkan kecelakaan tunggal. Hendaknya ini dapat menjadi masukkan kepada Bappeda Propinsi saat Musrenbang Nasional.” Ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Buyar Winarso mengemukakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen tahun 2013 tercapai Rp 131 miliar. Namun pihaknya kecewa dengan data yang disampaikan BPS bahwa kemiskinan di Kebumen dalam dua tahun terakhir ini justru meningkat.
"Saya benar-benar bingung harus memulai membangun dari mana. Sebab dari realitas sebenarnya berbagai indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi terus dibenahi, seperti jalan, irigasi dan pasar daerah. Anehnya, justru BPS menilai angka kemiskinan kita masih tinggi," tandas Buyar menanggapi data BPS bahwa angka kemiskinan di Kebumen masih sekitar 22,73 persen.
Musrenbang sendiri merupakan wahana untuk sinkronasi dan rekonsiliasi pendekatan “top-down” dengan “bottom-up”, pendekatan penilaian kebutuhan masyarakat (community need assessment) dengan penilaian yang bersifat teknis (technical assessment); resolusi konflik atas berbagai kepentingan pemerintah daerah dan non government stakeholders untuk pembangunan daerah, antara kebutuhan program pembangunan dengan kemampuan dan kendala pendanaan, dan wahana untuk mensinergikan berbagai sumber pendanaan pembangunan. Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk menstrukturkan permasalahan, mencapai kesepakatan prioritas isu dan permasalahan daerah, serta mekanisme penanganannya.
Sumber: http://dprd-kebumenkab.go.id/index.php/news/131-ketua-pemuda-adalah-aset-masa-depan
Ketua DPRD yang mendapat waktu sambutan kedua setelah sambutan Bappeda Propinsi Jawa Tengah ini juga menanggapi soal Pembangunan Jaringan Jalan Lintas Selatan (JJLS) Kebumen selatan. Dalam sambutan sebelumnya, Kabid Infrastruktur Pengembangan Wilayah Bappeda Propinsi Jawa Tengah Ir Budi Setiana MT, Bappeda Propinsi akan “nagih” ke Pemerintah Pusat terkait pembangunan JJLS yang berapa tahun belum terealisasi ke Musrenbang Nasional akhir April mendatang. Menurut Budi Setiana, konstruksi pembangunan JJLS memang menjadi tanggungjawab Pusat. Bahkan Pemerintah propinsi dan Pemkab di Jateng Selatan, seperti Kebumen, Purworejo dan Cilacap sudah melaksanakan ganti rugi tanah secara sharing.
"Kami akan menagih ke Pemerintah Pusat saat Musrenbang akhir April mendatang. Kita siapkan datanya. Bagaimana pun JJLS penting untuk meningkatkan perekonomian Jateng selatan agar tidak makin tertinggal," tandas Budi Setiana seraya menambahkan, dengan JJLS akan mendorong percepatan di bidang fisik, sosial, ekonomi dan budaya di kawasan tersebut.
Namun pendapat berbeda diungkapkan Ketua DPRD. Menurut Budi Hianto, hendaknya Pemerintah pusat terlebih dahulu membenahi kondisi jalan yang ada sebelum membangun jaringan jalan baru. Kondisi jalan Lintas Selatan di hampir seluruh wilayah kabupaten Kebumen, menurutnya, relatif buruk.
“Kondisi jalur Lintas Selatan Kebumen sudah banyak yang rusak. Di beberapa tempat kondisinya bergelombang dan berlubang sehingga sering menimbulkan kecelakaan tunggal. Hendaknya ini dapat menjadi masukkan kepada Bappeda Propinsi saat Musrenbang Nasional.” Ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Kebumen Buyar Winarso mengemukakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Kebumen tahun 2013 tercapai Rp 131 miliar. Namun pihaknya kecewa dengan data yang disampaikan BPS bahwa kemiskinan di Kebumen dalam dua tahun terakhir ini justru meningkat.
"Saya benar-benar bingung harus memulai membangun dari mana. Sebab dari realitas sebenarnya berbagai indikator yang mendorong pertumbuhan ekonomi terus dibenahi, seperti jalan, irigasi dan pasar daerah. Anehnya, justru BPS menilai angka kemiskinan kita masih tinggi," tandas Buyar menanggapi data BPS bahwa angka kemiskinan di Kebumen masih sekitar 22,73 persen.
Musrenbang sendiri merupakan wahana untuk sinkronasi dan rekonsiliasi pendekatan “top-down” dengan “bottom-up”, pendekatan penilaian kebutuhan masyarakat (community need assessment) dengan penilaian yang bersifat teknis (technical assessment); resolusi konflik atas berbagai kepentingan pemerintah daerah dan non government stakeholders untuk pembangunan daerah, antara kebutuhan program pembangunan dengan kemampuan dan kendala pendanaan, dan wahana untuk mensinergikan berbagai sumber pendanaan pembangunan. Tujuan dari kegiatan ini antara lain untuk menstrukturkan permasalahan, mencapai kesepakatan prioritas isu dan permasalahan daerah, serta mekanisme penanganannya.
Sumber: http://dprd-kebumenkab.go.id/index.php/news/131-ketua-pemuda-adalah-aset-masa-depan
No comments